Cintaku ibarat satelit
Gue menganalogikan bahwa kehidupan dan cinta itu
ibarat sebuah satelit. Manusia itu hidup dan berjalan di dalam orbitnya
sendiri-sendiri. Suatu saat kita mungkin berpapasan dengan manusia
lainnya ketika orbit kita saling bertemu di satu titik waktu. Di satu
titik ini mungkin kita akan saling jatuh cinta. Akan tetapi waktu akan
berjalan dan kita harus melanjutkan perjalanan kembali kepada orbit kita
masing-masing guna memenuhi lingkaran takdir sebagai sebuah satelit.
Mungkin
saja saat ini orbit kita saling bersentuhan sehingga kita bisa saling
jumpa. Dan jatuh cinta. Akan tetapi, kita ternyata tidak bisa saling
membuka hati kita, karena kita sadar bahwa kita memiliki takdir yang
berbeda. Ibarat sebuah satelit yang berputar pada orbit yang berbeda.
Untuk itu, aku memanggilmu Sweetheart. ^^
0 comments: