Selasa, 10 April 2012

Cintaku ibarat satelit

Gue menganalogikan bahwa kehidupan dan cinta itu ibarat sebuah satelit. Manusia itu hidup dan berjalan di dalam orbitnya sendiri-sendiri. Suatu saat kita mungkin berpapasan dengan manusia lainnya ketika orbit kita saling bertemu di satu titik waktu. Di satu titik ini mungkin kita akan saling jatuh cinta. Akan tetapi waktu akan berjalan dan kita harus melanjutkan perjalanan kembali kepada orbit kita masing-masing guna memenuhi lingkaran takdir sebagai sebuah satelit.

Mungkin saja saat ini orbit kita saling bersentuhan sehingga kita bisa saling jumpa. Dan jatuh cinta. Akan tetapi, kita ternyata tidak bisa saling membuka hati kita, karena kita sadar bahwa kita memiliki takdir yang berbeda. Ibarat sebuah satelit yang berputar pada orbit yang berbeda. Untuk itu, aku memanggilmu Sweetheart. ^^

0 comments: