Rezeki sudah diatur Tuhan
“Gimana mau dapat uang banyak, sedangkan rezeki sudah diatur Tuhan.”
Memang menyedihkan, tapi tidak sedikit orang beriman yang SALAH MENGERTI tentang konsep rezeki.
Banyak orang yang MENDUGA BURUK, dengan menyimpulkan bahwa kemiskinan mereka sudah ditetapkan oleh Tuhan.
Mereka HAFAL AYAT yang menyatakan bahwa Tuhan tidak ak an mengubah nasib sebuah kaum, kecuali jika mereka berupaya, TAPI mereka tetap menduga buruk bahwa upaya apa pun tidak akan mengubah nasib mereka.
Mereka hafal ayat yang mengatakan bahwa Tuhan hanyalah sebaik prasangka mereka, tapi tetap saja mereka berprasangka bahwa Tuhan membatasi rezeki mereka.
REZEKI ITU SUDAH DIATUR, BUKAN JUMLAHNYA, TAPI CARANYA.
Jika cara kita baik, rezeki kita baik.
Dan cara yang baik adalah yang patuh kepada yang sudah ditetapkan sebagai yang benar oleh Tuhan.
Marilah kita mendalami ilmu agama dan kehidupan, agar kita bisa membantu banyak saudara kita yang salah mengerti mengenai ketetapan Tuhan, untuk membantu mereka hidup sebaik yang dimaksud oleh keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Memang menyedihkan, tapi tidak sedikit orang beriman yang SALAH MENGERTI tentang konsep rezeki.
Banyak orang yang MENDUGA BURUK, dengan menyimpulkan bahwa kemiskinan mereka sudah ditetapkan oleh Tuhan.
Mereka HAFAL AYAT yang menyatakan bahwa Tuhan tidak ak an mengubah nasib sebuah kaum, kecuali jika mereka berupaya, TAPI mereka tetap menduga buruk bahwa upaya apa pun tidak akan mengubah nasib mereka.
Mereka hafal ayat yang mengatakan bahwa Tuhan hanyalah sebaik prasangka mereka, tapi tetap saja mereka berprasangka bahwa Tuhan membatasi rezeki mereka.
REZEKI ITU SUDAH DIATUR, BUKAN JUMLAHNYA, TAPI CARANYA.
Jika cara kita baik, rezeki kita baik.
Dan cara yang baik adalah yang patuh kepada yang sudah ditetapkan sebagai yang benar oleh Tuhan.
Marilah kita mendalami ilmu agama dan kehidupan, agar kita bisa membantu banyak saudara kita yang salah mengerti mengenai ketetapan Tuhan, untuk membantu mereka hidup sebaik yang dimaksud oleh keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
0 comments: